17 Juli Kelabu
Waktu terus berlari
Tinggalkanku yang tersakiti
Tersakiti oleh cinta
Cinta semu yang menggores luka
Menghujam jiwa tiada terperih
Tujuh belas juli
Hati ini kelabu
Mengenang pilu
Cinta indah seabad lalu
Manis diawal meresapi aroma cinta
Yang dia bilang akan bersama selamanya
Namun hanya mimpi di tengah hari
Janji hanya janji
Dan ia pergi tanpa kata
Kembali dalam pelukan masa lalunya
Aku pun hanya terpana
Dan hujan pun mengaliri pelupuk mata
Perjalanan Cintaku
Saat tatap mata ini
Terpaku oleh wajahmu
Ingin rasa tuk di sampingmu
Berdua menjalani hidup ini
Tapi kini kau pergi
Untuk kisahmu yang baru
Sesal tak ada arti ku rasakan
Karna hanya dirimu cintaku
Berkhayal hari itu terulang
Namun ku rasa tak mungkin
Karna ini hanyalah sebuah harapan
Bukan cita-cita yang akan terwujud suatu nanti
Baiknya ku lupakan semua
Mencoba tegar menghadapi hari-hariku
Walau hanya angin, bulan, & bintang
Menjadi sahabat di malam-malamku
Inilah akhir perjalanan cintaku
Yang kandas termakan hasratku
Nisan Cinta
dikala pijak ku terletak disitu pula aku berontak
dikala hatiku bercorak disitu pula aku dilaknat
entah apa dan bagaimana ini terjadi
aku pun bingung dengan semua ini
kata orang cinta itu indah
tapi aku tak pernah merasakannya
tapi aku tak pernah menikmatinya
nyalakan api itu bakar saja aku
mungkin aku tercipta untuk ini
untuk menikmati rasa ini
rasa sakit yang nikmat
bukan aku menyakiti diri sendiri
tapi ini yang terjadi
apa masih pantas aku mencintainya
dia yang ku cintai mencintai orang lain
apa masih pantas aku menginginkannya
dia yang ku inginkan, menginginkan orang lain
sudahlah teman,biarkan aku seperti ini
goyangkan kaki, menikmati perih ini
siapkan saja untukku liang lahat yang indah
batu nisan yang anggun
bukan untukku, bukan untuk siapa
tapi untuk dia yang ku cintai
karna dia akan tahu aku mencintainya
setelah aku tiada nanti
disinilah aku
di nisan cinta ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar